Gampangnya membobol ATM Bank

Dalam minggu-minggu ini ini Perbankan kita disibukkan oleh masalah pembobolan ATM para nasabahnya, diantaranya adalah Bank BNI, BCA, Permata, Mandiri, BII dan dan BRI. Pembobolan tersebut mulai dilaporkan para pemegang ATM BCA….dan mesin ATM yang dipake kebanyakan di BALI.
Pembobolan dana nasabah lewat ATM h Bank Rakyat Indonesia (BRI). Sebanyak 3 nasabah BRI melaporkan kehilangan uangnya di saldo rekening senilai Rp 48,5 juta.

Tiga orang nasabah BRI ini semuanya berasal dari Bali yaitu dari daerah Kuta, Renon, dan Ubud.

“Nasabah Kuta dan Renon melaporkan kemarin malam, sedangkan Ubud baru tadi siang,” ujar Sekretaris Perusahaan BRI Muhammad Ali dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Sudirman, Jakarta, Kamis (21/1/2010).

Ali mengatakan, dari identifikasi tim IT, uang nasabah tersebut dibobol lewat pengambilan tunai di Moskow dan Toronto melalui jaringan ATM Cirrus. BRI telah mengirim tim IT untuk melakukan pengecekan secara fisik apakah benar nasabah tersebut tidak mengambil uangnya lewat ATM.

Untuk mengantisipasi berulangnya kejadian pembobolan lewat ATM ini, BRI meminta seluruh unit kerjanya di berbagai daerah yang jumlahnya 6.421 unit kerja untuk mengimbau nasabah pengguna ATM mengganti nomor PIN ATM-nya saat ini.

Sebelumnya BNI dan BCA juga menjadi salah satu incaran pembobol bank. Sebanyak 19 nasabah BNI telah melaporkan mengalami pembobolan melalui ATM di Denpasar, Bali, dengan kerugian sebesar Rp 200 juta.
(sumber detik)
Kalau ATM nasabah BCA kebanyakan dibobol dari Australian dan Taronto…makanya untuk saat ini BCA memutuskan untuk memblokir pengiriman uang untuk kedua Negara tersebut. Kerugian yang dialami perbankan Negara kita lumayan besar ± 5 milyar….tapi belaum seberapa bo……dengan yang dibawah ini….tapi ada yang menarik adalah kok begitu gampangnya orang mengeruk keuntungan di Negara Kita ?……….

Barangkali mereka belajar dari Pemerintah dan para pemilik BANK kita sendiri yang suka membobol uang/Bank sendiri Seperti diketahui : Sjamsul Nursalim (BLBI BDNI Rp6,9 T dan USD96,7 juta, kasusnya sudah di-SP3),
Maria Pauline Lumowa (pembobolan Bank BNI Rp1,3 T),
Irawan Salim (pembobolan Bank Global),
Bambang Sutrisno (BLBI Bank Surya Rp1,5 T),
Andrian Kiki Ariawan (BLBI Bank Surya Rp1,5 T),
David Nusawijaya (Bank Servitia Rp1,29 T),
Agus Anwar (BLBI Bank Modern Rp169 miliar),
Eko Adi Putranto (BLBI Bank BHS Rp2,6 T),
Sherny Kojongian (BLBI Bank BHS Rp2,6 T),
Hendra Rahardja (BLBI Bank BHS Rp2,6 T, meninggal dunia di Australia),
Hartono Tjahjadjaja (pembobolan Bank BRI Senen dan Pasar Tanah Abang Rp180,55 M), dan Edy Tansil (kasus Golden Key Rp1,3 T).

Jadi sangat tidak heran kalau sekarang ini orang begitu gampangnya membobol ATM Nasabah Bank kita…karena mereka secara tak lansung belajar dari para Koruptor-Koruptor yang terus Berjaya di Negara yang kita cintai ini……..

1 Komentar

  1. Betul….


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan komentar